Ini sudah hampir jam 4 dinihari, namun saya belum benar" merasa ingin tidur. Oh, atau mungkin sebaiknya saya sedikit meralat, setengah jam yang lalu sebenarnya saya sudah memutuskan untuk menidurkan diri. Saya sudah mencuci muka, menggosok gigi, dan terbaring manis di atas tempat tidur saya. Namun, seperti yang secara umum kita ketahui, tidak semua hal dapat terjadi sesuai dengan apa yang kita kehendaki, walau dalam hal ini, pengetahuan umum tersebut terverifikasi oleh suatu kejadian yang sedikit banyak kurang begitu penting.
Jadi, kira" setengah jam yang lalu itu, saya sudah terbaring, mencoba memejamkan mata sembari mengingat-ingat obrolan yang baru saja saya lalui dengan kekasih saya, yang rupanya agak prihatin dengan pola tidur dan kesehatan saya. Sembari mencoba merangkai kembali patah demi patah nasehat yang ia berikan (yang sebagian besar dipatahkan dengan argumen" sebyektif saya), saya berusaha memejamkan mata, hendak menyusul kepergian kekasih saya ke alam tidur setengah jam yang lalu, bertepatan dengan usainya obrolan kita.
Di tengah keremangan mata yang setengah terpejam tersebut, saya menemukan sesuatu yang mengganggu.
Ada suara, sesekali samar, sesekali kencang menderu,
"nguuuuuuuungggggg... nguuuuuuuuunnnnnnngggggg...", begitu ia bergaung di tengah kesunyian subuh yang semestinya syahdu.
Serta merta saya menyadari apa gerangan sumber dari suara mengganggu tersebut, LALAT!
Ya, di kamar saya yang semestinya sunyi senyap itu ada seekor lalat. Dengan ukuran yang termasuk besar, di atas rata" ukuran lalat pada umumnya, dan dengan suara gaung yang benar-benar mengganggu. Ditambah lagi, lalat bodoh itu berulang kali menabrak dinding lah, lemari lah, AC lah, membuat bunyi 'nguuunggg nguuuuunnggg' yang sudah saya klasifikasikan sebagai 'mengganggu' itu semakin menjadi-jadi.
Saya sebenarnya tidak ada masalah dengan makhluk hidup yang diklasifikasikan ke dalam spesies serangga. Namun harus saya akui, keberadaan si lalat ini benar-benar membuat saya menjadi agak" 'gila'. Gila dalam artian senewen sendiri, ingin misah-misuh, dan selanjutnya, TIDAK BISA TIDUR.
Bahkan sekarang saya menjadi sedikit paranoid. Saya membiarkan pintu kamar saya terbuka, supaya si lalat yang sedang (bahkan sampai sekarang) asik terbang" ini bisa mencari 'jalur alternatif', yakni keluar dr kamar saya. Dan asal tahu saja, kelakuan paranoid saya juga memiliki bumerangnya tersendiri. Anjing saya, J.lo menjadi masuk ke dalam kamar saya, dan membuat sedikit kehebohan tersendiri di dalam kamar. Ya Tuhan, saya menjadi semakin senewen, dan sekarang sudah hampir setengah 5.
Oh tidak...
(Chikita Rosemarie, 19-Sept-2010)
No comments:
Post a Comment