Seorang penyair pernah berkata
Bahwa ia ingin mencintai dengan sederhana
Sama halnya dengan inginku
Yang pabila digambarkan, akan nampak demikian..
Aku ingin mencintaimu,
Seperti petani mencintai hujan di musim kemarau
Aku ingin mencintaimu,
Seperti koki mencintai buah ceri yang ia letakkan di atas krim
Aku ingin mencintaimu,
Seperti penulis mencintai tanda baca terakhir yg ia bubuhkan pada karyanya
Aku ingin mencintaimu,
Seperti filsuf mencintai ide yang membuatnya bangkit kursi dan berteriak kegirangan
Aku ingin mencintaimu,
Dengan dan tanpa berpikir
Karena toh, rasa itu memang nyata ada
Berpikir maupun tidak, ia adalah realita
Aku pun menulis kata" ini,
Dengan dan tanpa berpikir
Sesederhana itu,
Sesuai dengan cinta yang adalah cinta
Yang detik demi detik kurasakan
Dengan sederhana maupun tidak
Kepadamu,
Hanya untukmu,
Seorang,
Kekasihku..
Sama halnya dengan inginku
Yang pabila digambarkan, akan nampak demikian..
Aku ingin mencintaimu,
Seperti petani mencintai hujan di musim kemarau
Aku ingin mencintaimu,
Seperti koki mencintai buah ceri yang ia letakkan di atas krim
Aku ingin mencintaimu,
Seperti penulis mencintai tanda baca terakhir yg ia bubuhkan pada karyanya
Aku ingin mencintaimu,
Seperti filsuf mencintai ide yang membuatnya bangkit kursi dan berteriak kegirangan
Aku ingin mencintaimu,
Dengan dan tanpa berpikir
Karena toh, rasa itu memang nyata ada
Berpikir maupun tidak, ia adalah realita
Aku pun menulis kata" ini,
Dengan dan tanpa berpikir
Sesederhana itu,
Sesuai dengan cinta yang adalah cinta
Yang detik demi detik kurasakan
Dengan sederhana maupun tidak
Kepadamu,
Hanya untukmu,
Seorang,
Kekasihku..
*Happy Valentine, Honey..*
:)
:)
Your Future Wife,
-Chikita Rosemarie-
-Chikita Rosemarie-
No comments:
Post a Comment