Tuesday, July 19, 2011

Bersamamu

Aku ingin bersamamu
Tanpa mengenal perihal konsekuensi
Karena toh untuk bersamaku itu mudah saja
Duduk saja di sampingku, ya, di situ
Karena kau akan kubiarkan mengomentariku semalaman

Aku ingin bersamamu
Tanpa mengenal batas ruang dan waktu
Aku ingin berdansa dalam gelap
Menginjak kakimu, membantumu berputar,
Lalu tertawa karena kau mengambil arah yang salah

Lalu kan kubiarkan kau menertawaiku
Serta misuh misuh karena ku menginjak kakimu tadi

Aku membayangkan rasanya apabila aku bersamamu.
Akankah akan ada pelangi? Ataukah ada bintang?
Ataukah sekedar ini itu yang tidak bisa menjadi ini maupun menjadi itu?

Ataukah ketika kita bersama,
Akan ada dunia di mana pelangi menjadi bintang,
Dan ini menjadi itu,

Dunia di mana,
Kamu berkata, aku membantah
Aku berkata, kamu misuh misuh
Kamu bertanya, aku menggerundel
Aku menjawab, kamu menjawab juga

Dunia yang penuh absurditas,

Namun,

Menyenangkan..

Ya,
Bersamamu itu nampaknya menyenangkan
Karena bersamamu itu terdengar seperti suatu wacana yang konyol..

Bagaikan wacana seorang gadis cilik akan eksistensi dunia permen
Atau wacana bocah lelaki yang ingin menaiki awan kinton

Semakin konyol, semakin mendekati wacana akan bersamamu

Menyenangkan,
Namun hanya terbatas pada angan
Karena nampaknya,
Kau tidak memberikanku kesempatan itu..


(Chikita Rosemarie, July 19 2011)






Sunday, July 10, 2011

100711

Untuk Lumiere,

Ruangan berdinding empat ini bagai penjara
Suatu area di mana aku merasa sesak
Sepi, dan tanpa arah

Matras bertutupkan kain seprai ini bagai batu kali
Suatu bongkahan besar,
Dingin, terdiam, terlantar di sudut

Dan aku,
Dengan tanpa panca inderaku yang menjadi saksi keberadaanmu,

Lumiere,
Ini kali pertama aku memberanikan diri menulis tentang dirimu
Menulis, di sini,
Di hamparan tanpa makna yang telah kutinggalkan
Kutanggalkan dan kubiarkan tenggelam

Kali pertama di mana segala kesesakan itu tidak lagi dapat tertahankan
Kali pertama,
Ya,
Kali pertama..

Karena aku merindukanmu, Lumiere..

Serat-serat hitam ini ada karena itu,
Karena aku merindukanmu

Karena sosokmu yang tak lepas dari gambaran keindahan
Karena jiwamu yang membuatku merindu
Melampaui batas alasan dan kiasan

Yang dalam harap dapat kulayangkan kepadamu

Hanya supaya kau tahu,
Bahwa aku,
Malam ini,
Atau pagi ini..

Ataukah subuh?

Atau bahkan, sepanjang waktu..

Merindumu..




(Chikita Rosemarie, 100711)