Monday, January 26, 2009

Kurang Tidur, Terlalu Banyak Membaca 'Ouran Highschool Host Club', dan Terlalu Banyak Fashion-Blogwalking Berakibat Buruk pada Jeans Anda ;)

hahaha.. wacana yg super-ngaco ini terlintas ketika saya kurang kerjaan pada jam 5 dini hari. terbangun oleh dentuman jam biologis yang kemarin malam tidur agak lebih cepat diakibatkan oleh kurang tidur pada malam kemarinnya lagi.

yah, bagaimana tidak, ketika itu, saya dan seorang teman baik saya* melakukan obrolan non-maya pada dunia maya (a.k.a chatting) via msn messenger dimulai dari jam 12 malam hingga jam 5 pagi.. obrolan yg diperbincangkan secara 2 arah itu pun isinya beragam, mulai dari diskusi serius mengenai artikel saya sebelum ini (lansia), pertikaian di Gaza beserta perspektif sosiologisnya, inagurasi Obama, hingga TOPI ARETHA FRANKLIN!


yap! this 'overnight sensation' Luke Long's design**


alhasil, jam biologis saya pun jadi bergeser ketika saya berusaha tidur setelahnya. saya terbangun pada pukul 8 pagi, di mana tidur saya tidak tenang dan durasinya hampir sama dengan film Harry Potter alias kurang dari 3 jam!

alhasil pula pada hari minggu kemarin saya super uring"an.. apalagi salah satu keadaan di mana mood saya paling buruk adalah ketika saya mengantuk atau ketika tidur saya terganggu***.

keadaan mulai berubah ketika saya teringat akan keberadaan majalah-komik 'Hanalala' edisi 32-33 yang dibeli kakak perempuan saya kemarinnya. langsunglah tanpa ba-bi-bu saya beranjak dan mengambil benda tersebut dan mulai membaca kisah manga favorit saya 'OURAN HIGHSCHOOL HOST CLUB' (ouran koukou host club)-and yes, i do LOVE ANIMANGA!!****


stress-reliever!! trust me :D



saya tertawa terbahak-bahak membaca adegan per adegan yang digambarkan secara ekspresif oleh Bisco Hatori (sang komikus), sungguh sangat menghibur, dan sangat membantu mengurangi dampak bad mood akibat kurang tidur.. ;)

lembaran-lembaran 'konyol' Ouran Highschool Host Club pun selesai sudah saya baca. pikiran saya sudah lebih 'bugar', namun bukan berarti tanpa efek samping. percaya atau tidak, entah kenapa saya jadi super suntuk karena setelah itu tidak ada kerjaan.

saya pun beralih pada mika (laptop saya). seperti biasa, membuka facebook yang ternyata sudah saya otak-atik tadi paginya (ketika saya bangun tidur). saya pun beralih kepada fashion-blogwalking. satu demi satu blog fashion pun saya jelajahi, hingga pada saatnya, saya melihat sesuatu yang menarik penglihatan saya, a pair of trashed-jeans, alias celana jeans yang 'dirombengin' secara sengaja.


i saw this super-cool oaknyc.com trashed jeans on the blog, KNIGHT CAT



kurang tidur + kurang kerjaan + (efek samping ouran+fashion-blog) = kreatiftas dadakan!*****


saya pun membuka lemari pakaian saya, mengambil celana jeans lama (yang kebetulan agak mirip dengan salah satu celana jeans yang sering saya pakai). dengan pisau lipat di tangan, mulailah saya 'menggila' mengiris-ngiris celana saya sendiri dengan dialasi alas agenda lama yang sudah tak terpakai.. 

tak berapa lama kemudian, jadilah.. my very own pair of TRASHED JEANS.. :D


saya sih jujur saja cukup puas melihatnya.. ;)


selesainya dengan jeans 'baru' saya, saya pun mandi dan menyiapkan diri untuk ke Gereja, dengan mengenakan jeans 'baru' saya pastinya, hahaha ;9, dan dengan ditambah ekspresi kaget kedua orang tua saya, dan ekspresi geleng-geleng kepala kakak perempuan saya yang seakan menyiratkan 'yahhh, kayak ga tau chikita aja..'


-hari itu di gereja saya bertemu salah seorang dosen favorit saya, Francisia Seda (Ery Seda) lho! wonder what she thinks about my 'new' pair of jeans ;)

-dannn.. HAPPY CHINESE NEW YEAR bagi yang merayakannya yaahh :D



(Chikita Rosemarie, Jan-26-2009)




*THAT 'good friend of mine', remember??
***that's a 'dejavu' for those people who know me well ;)
****more info: www.ouran-koukou.org
*****atau kalau orang normal lebih senang menyebutnya 'iseng'

Sunday, January 25, 2009

Kerangka Konsep : PENYIMPANGAN SOSIAL YANG DILAKUKAN OLEH LANSIA SEBAGAI DAMPAK PERGESERAN PERANNYA DALAM MASYARAKAT

pada hakekatnya tulisan ini saya masukkan demi memuaskan keingintahuan pembaca yg terbentur oleh inkapabilitas saya dalam mengompres makalah *lol*

adapun sumber" literatur teori" di bwh ini sama dengan sumber postingan sebelumnya :)

kritik dan saran masih ditunggu ;)


2.1. Lansia

Berdasarkan teori perkembangan manusia, individu akan memasuki tahap lansia pada usia 65 tahun yang ditandai dengan adanya penuaan. Di Indonesia, usia 55 tahun sudah memasuki masa pensiun karena dianggap tidak produktif lagi untuk bekerja. Berdasarkan kedua data diatas, dapat disimpulkan bahwa lansia adalah tahapan akhir dalam perkembangan baik perkembangan manusia maupun perkembangan keluarga dimana ditandai dengan adanya penuaan, penurunan aktivitas fisik, dan hilanganya pekerjaan.

 

2.2. Structural Functionalism – a consensus perspective

Perspektif fungsionalis dalam teori perkembangan, mengembangkan dua teori ini, yakni:

·      Disengagement Theory

Bahwa ketika seorang individu bertambah tua, ia dan komunitaskan akan mempersiapkan suatu proses pemisahan, di mana disebabkan oleh adanya inkapasitas yang dipicu oleh kondisi kesehatan (penyakit) maupun faktor kematian.

 

·      Activity Theory

Activity theory melihat perkembangan lansia berbeda dengan disengagement theory. Dipercaya bahwa proses penuaan yang baik dapat dicapai apabila mengatur pola aktivitas serta nilai-nilai sejak usia paruh baya.

 

1.3.         Teori Sosial Lingkungan

Teori ini holistik karena menggabungkan antara individu (lansia) dengan sosial (lingkungan). Koping lansia dipandang sebagai suatu hubungan antara sumber-sumber aktifitas individu (kesehatan, keuangan, dan support sosial) dan aktifitas normal di lingkungan. Masalah timbul ketika sumber-sumber tersebut tidak sesuai dengan norma atau harapan dari lingkungan.

 

1.4.          Symbolism and the Multiple Meanings of Grandparentings

Ekspresi simbolis dalam grandparentings merupakan salah satu hal yang paling penting untuk dilaksanakan lansia dalam melaksanakan peran grandparenthood dalam keluarga. Ditekankan adanya empat dimensi simbolik :

·               The ‘Being There’ Symbol

Dalam menjalankan peran grandparenthood, diperlukan adanya keberadaan dari sang lansia sendiri dalam, di mana seorang lansia sebagai seorang figur yang ‘dapat diharapkan’ oleh generasi yang lebih muda. Seorang lansia juga memegan peranan penting dalam menegaskan identitas keluarga seseorang.

 

·               The ‘Family National Guard’

Seorang lansia dalam keluarga berperan secara simbolik sebagai seorang ‘penjaga’, di mana ia menekankan pelaksanaan peraturan dalam keluarga, memberikan perlindungan, dan memberikan perhatian ketika dibutuhkan.

 

·               Grandparents ad Arbitrators: From Transmission to Negotiations

Dimensi yang ketiga ini dapat dikatakan sebagai ‘fungsi arbitrasi’, di mana mereka diharapkan dapat berperan sebagai ‘penengah’ yang dapat menjembatani proses negosiasi intergenerasional.

 

·               The Social Construction of Biography

Dalam hal ini, lansia dapat memegang peran yang sangat besar dalam membangun hubungan rasional antara masa lalu, masa kini, dan masa depan kita.

 

2.5. Penyimpangan Sosial

Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi (James Vander Zanden, 1979).

 

2.6. Containment Theory

Inti dari containment theory adalah bahwa terdapat adanya faktor internal dan eksternal yang membatasi perilaku individu dalam masyarakat.

·               External Containment:

o      Struktur peran yang membatasi individu.

o      Perangkat batasan yang rasional serta tanggung jawab bagi anggota masyarakat.

o      Peluang bagi individu untuk mendapatkan suatu status.

o      Kohesi di antara anggota masyarakat (identifikasi dengan kelompok).

o      Adanya identifikasi dengan satu atau lebih orang dalam kelompok.

o      Adanya pemberian cara-cara alternatif demi pemuasan kebutuhan (ketika cara-cara sebelumnya sudah tidak dapat dipergunakan).

 

·               Internal Containment:

o      Gambaran diri yang dapat diterima oleh orang lain, kelompok, dan institusi.

o      Kesadaran dalam menjadi seseorang yang dapat kengontrol dirinya sendiri serta orientasinya dalam pencapaian.

o      Toleransi yang tinggi.

o      Moral dan etika yang diinternalisasikan dengan kuat.

o      Ego dan super-ego yang dikembangkan dengan baik.


(Chikita Rosemarie, Jan-25-2009)



Saturday, January 24, 2009

PENYIMPANGAN SOSIAL YANG DILAKUKAN OLEH LANSIA SEBAGAI DAMPAK PERGESERAN PERANNYA DALAM MASYARAKAT

ini adalah paper yang saya buat untuk tugas akhir mata kuliah 'Sosiologi Keluarga' pada bulan Desember lalu. agak lama bagi saya untuk mengunduh tulisan ini semata-mata karena bentuk aslinya adalah sebuah makalah dan kebetulan untuk dimasukkan di dalam blog perlu saya kompres  dan edit sedikit 
yaahh.. mudah"an cukup menarik untuk dibaca ;)


PENYIMPANGAN SOSIAL YANG DILAKUKAN OLEH LANSIA 

SEBAGAI DAMPAK PERGESERAN PERANNYA DALAM MASYARAKAT

“Sebuah Tinjauan Sosiologi Keluarga”


Masyarakat pada hakekatnya terbagi menjadi beberapa segmen yang berbeda. Salah satu segmen yang ada dalam masyarakat dan yang paling mudah untuk diidentifikasi adalah segmen usia. Berdasarkan segmen usia, masyarakat secara sederhana terdiri dari segmen usia anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia (lanjut usia). Lansia atau orang lanjut usia sendiri adalah orang-orang yang telah berumur lebih dari 60 tahun, di mana mereka telah mencapai fase usia yang lebih tinggi dibandingkan kategorisasi lain dalam segmen usia tersebut. 

Keberadaan lansia sendiri memiliki peran penting sebagai motor penggerak bagi generasi penerus mereka. Secara historis, lansia dapat dikatakan merupakan ‘pelopor’ pembangunan, di mana mereka sendiri pernah mengalami fase usia yang secara kategorial berada di bawah fase usianya yang sekarang, dan pada prosesnya, mereka menjalankan peran tersebut dalam masyarakat sampai pada akhirnya menyandang status sebagai ‘lansia’, di mana memiliki peran yang berbeda dengan peran yang mereka jalani sebelumnya. Dalam kajian sosiologi keluarga, peran tersebut merupakan peran Grandparenthood, di mana secara garis besar menunjuk pada peranan sebagai pemegang transmisi nilai-nilai dalam masyarakat.

Namun, sehubungan dengan itu, menurut data yang ditemukan, pada tahun 2000 tercatat sekitar 7,18% penduduk Indonesia berusia lanjut (14,4 juta orang), dan diperkirakan pada tahun 2020 jumlahnya akan mencapai 11,34% dari seluruh penduduk Indonesia (28,8 juta orang). Kondisi ini akan membebani penduduk berusia produktif apabila ratio ketergantungan terus bertambah. 

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memperkirakan pada 2025, lebih dari seperlima penduduk Indonesia adalah orang lanjut usia (lansia).

"Ini merupakan fenomena yang tidak bisa dianggap biasa," ujar Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Nina Sardjunan pada jumpa pers Jakarta Forum on Social Protection for Senior Citizen in Indonesia and ASEAN Countries di Jakarta. Senin (12/11).

Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan oleh menurunnya angka mortalitas dan meningkatnya umur harapan hidup masyarakat Indonesia. "Jumlah populasi yang besar tersebut jangan sampai menjadi beban pembangunan tetapi, aset pembangunan," ujarnya.

Bersarkan statistik BPS, 59,12 persen lansia di Indonesia tergolong miskin, dan merupakan 27 persen dari total penduduk miskin. Selain itu, rata-rata pendidikan lansia di Indonesia hanya Sekolah Dasar tanpa memiliki pekerjaan tetap.

Menurut penjabaran di atas, dapat dilihat bahwa dewasa ini, terdapat adanya stereotype tersendiri terhadap kaum lansia, di mana mereka dianggap sebagai suatu ‘beban’ bagi masyarakat tempat mereka berada, padahal secara normatif, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, keberadaan lansia sebagai pemegang peran Grandparenthood sangat penting adanya bagi masyarakat. Dari situlah terdapat adanya pergeseran peran, di mana lansia yang dulunya memiliki peran yang ‘dituakan’ justru bergeser menjadi ‘dianggap menyusahkan’. Keberadaan lansia menjadi tidak dianggap penting dalam pembangunan masyarakat. Pergeseran peran yang dialami lansia inilah yang nampaknya membawa dampak bagi masyarakat. Banyaknya kasus-kasus penyimpangan sosial yang diklasifikasikan ke dalam tindak kejahatan (kriminalitas) yang dilakukan oleh lansia menjadi tanda adanya hubungan kausalitas antara perilaku menyimpang dengan dinamika sosial masyarakat, di mana dalam hal ini dilakukan suatu segmen tertentu dalam masyarakat, yakni kelompok lansia.

Kelompok lansia yang semestinya memegang peran penting dalam masyarakat dan diharapkan dapat menjadi ‘motor penggerak’ pembangunan, namun pada kenyataannya, dewasa ini banyak sekali terjadi berbagai kasus penyimpangan yang diklasifikasikan ke dalam tindak kejahatan yang justru dilakukan oleh lansia. Dalam hal ini, yang menjadi pertanyaan dalam adalah (1) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pergeseran peran lansia dalam masyarakat yang mendorong perilaku menyimpang mereka?, dan (2) Bagaimana cara menanggulangi penyimpangan sosial yang dilakukan lansia dalam masyarakat?

Dinamika masyarakat yang berjalan ke arah yang tidak sesuai dengan harapan anggotanya kadang memberikan dampak bagi masyarakat itu sendiri, yaitu ketika ada komponen masyarakat yang bereaksi sebagai hasil dari perubahan tersebut. Salah satu cara dalam menanggulangi dampak dari perubahan adalah dengan memaksimalkan kewenangan para pemegang fungsi kontrol. Namun, keadaan akan berbeda apabila pihak yang harus dikontrol adalah pihak yang berada dalam segmen yang nyaris berada pada ambang eksklusi, yakni kaum lansia.

Tak dapat dipungkiri, bahwa pergeseran peran yang dialami lansia dalam masyarakat menyebabkan mereka sedikit tereksklusi dari kehidupan publik, di mana mereka mengalami disengagement yang pada akhirnya berujung pada degradasi peran. Degradasi peran yang dialami lansia sendiri nampaknya memiliki dua bentuk, yakni degradasi peran di mana para lansia sebagai individu yang berkurang produktivitasnya maupun maupun degradasi peran di mana para lansia yang dahulunya ‘dituakan’ oleh masyarakat sekitarnya menjadi tidak lagi ‘dituakan’ akibat adanya pergeseran budaya dalam masyarakat. 

Dari situlah, fungsi kontrol dari para pemegang kewenangan juga memiliki keterbatasan dalam meraih segmen ini, di mana fungsi kontrol (dalam hal ini seperangkat aturan, dsb) yang menjadi external containment bagi masyarakat menjadi tidak efektif. Faktor internal containment juga menjadi melemah pada segmen ini, di mana para lansia yang merasa tereksklusi kehilangan kesadaran akan tanggung jawabnya dalam masyarakat.

Akibatnya timbulah peluang bagi segmen ini untuk melakukan penyimpangan sosial. Bentuk-bentuk penyimpangan yang dilakukan juga beragam (lihat link-link pada 'wacana').

Melalui artikel-artikel dalam wacana, dapat dilihat adanya peran yang melemah, khususnya peran grandparenthood yang dipegang para lansia yang melakukan perilaku menyimpang tersebut, di mana peran grandparenthood yang seharusnya menjadi fokus mereka menjadi hilang seiring dengan perubahan nilai keluarga di mana mereka berada. Perubahan nilai keluarga tersebut rupanya juga mempengaruhi peranan simbolik yang seharusnya dijalankan oleh kaum lansia dalam keluarga. 

Jadi, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat dua bentuk pergeseran peran lansia, yakni lansia sebagai individu dan lansia sebagai dampak pergeseran budaya. Apabila digambarkan dalam bagan, pergeseran peran lansia tersebut dapat digambarkan sbb:


1. Pergeseran Peran Lansia Sebagai Individu




2. Pergeseran Peran Lansia Sebagai Dampak Pergeseran Budaya





Dari bagan, dapat dilihat adanya proses yang berbeda, yang menyebabkan kaum lansia mengalami pergeseran peran. melalui pergeseran peran itulah peran lansia sebagai sumber-sumber dalam lingkungan sosial pun melemah, dan faktor eksternal maupun internal dari containment pun melemah. Dari situlah, tercipta peluang untuk melakukan bentuk-bentuk penyimpangan.


Melalui penjabaran di atas, dapat dilihat beberapa faktor yang memicu terjadinya penyimpangan sosial oleh lansia, yaitu:

1. Penurunan kesehatan, serta status sosial-ekonomi yang dialami lansia, di mana mempengaruhi produktifitas serta status dan peranannya dalam masyarakat.

2. Pergeseran budaya yang yang berujung pada pergeseran nilai keluarga.


Adapun, yang harus dilakukan demi menanggulangi dampak pergeseran peran tersebut adalah:

1. Meminimalisir disengagement yang dialami para lansia dengan meningkatkan aktivitas mereka dalam masyarakat.

2. Diperlukan perhatian dari pemerintah sebagai pemegang fungsi kontrol dalam menjaga kesejahteraan kaum lansia sebagai salah satu bagian segmen penting dalam masyarakat.

3. Apresiasi serta seperangkat aturan yang berlaku, sebagai salah satu perwujudan reward and punishment dalam menanggapi permasalahan lansia.


Pada hakekatnya, lansia masih merupakan warga negara yang sah, memiliki eksistensi yang nyata, dan relasi baik secara sosial maupun kultural di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi yang melibatkan kelompok tersebut sudah seharusnya diberikan perhatian lebih, di mana secara sistemik, kelompok lansia masih merupakan bagian dari sistem masyarakat yang berada di bawah naungan negara. 



Literatur:

Bengston, Vern L. & Joan F. Robertson. 1988. Grandparenthood. USA: Sage Publications

Bond, John. Peter G. Coleman, Sheila M. Peace. 1994. Ageing in Society:an Introduction to Social Gerontology. UK : Sage Publications

Papalia, Diane. E, Olds, Sally Wendkos, & Feldman, Ruth Daskin. 2008. Human Development 10th Edition. USA : McGraw-Hill

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

Wolfgang, Martin E. & Leonard Savits. 1962. The Sociology of Crime and Deliquency. New York: John Wiley & Sons.inc

 

Website:

http://www.digilib.ui.edu/file?file=digital/89959-JJKI-II-7-Sept1999-253.pdf

http://www.acehtoday.com/server1/index.php?mod=article&cat=AcehTimur&article=135

http://www.lodaya.web.id/?p=3059

http://www2.kompas.com/ver1/Metropolitan/0610/29/051339.htm

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2007/11/30/brk,20071130-112668,id.html

http://www.pksjogja.or.id/lansia-bagian-masyarakat-yang-jangan-sampai-terlupakan/

http://demografi.bps.go.id

http://www.komnaslansia.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25&Itemid=28

http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/11/12/brk,20071112-111401,id.html



(Chikita Rosemarie, Jan-24-2009)


Thursday, January 8, 2009

Dead Passengers

MY FIRST BLOG POST IN 2009!!! *yaaayyy!!!*
ga begitu penting sebenarnya, but it surely fun to do (since i'm at home, doing nothing *sigh*)
i got this so-called blogger's game from one of my bestie's blog, spontaneity! by Lalita Fitrianti Pawarisi

and here are the rules :

1. Put your music on shuffle.

2. For each question, press the next button to get your answer.
3. YOU MUST WRITE THAT SONG NAME DOWN NO MATTER HOW SILLY IT SOUNDS!
4. Tag 12 friends who might enjoy doing the memo as well as the person you got the memo from

1. If someone says "is this okay?" you say..
L'Ultima Notte - Josh Groban
(what the??)

2. What would best describe your personality?
Moon Song - Louis Amstrong & Oscar Peterson
(mystically sweet? maybe.. ;) )

3. What do you like in a guy/girl?
The Lady in Red - Judy Canova & Winifred Shaw
(well, it's true if we exchange the word 'lady' into 'lad' ;) )

4. How do you feel today?
Boy From School - Hot Chip

5. What is your motto?
Say Hello - Rosie Thomas
(as a matter of 'friendliness' i guess ;) )

6. What is your life's purpose?
Paint it Black - The Rolling Stones
(BUSET!)

7. What do your friends think of you?
Woman - John Lennon
(WHAT ELSE??)

8. What do you think about very often?

Le Sucrier Velours - Duke Ellington
(sugar velvet??)

9. What is 2+2?
Que Nem Mare - Jorge Vercillo
(???)

10. What do you think of your best friend?
I Feel Fine - The Beatles
(hahaha!!)

11. What do you think of the person you like?
Ghosts - Ladytron
(well, practically he is ;) )

12. What is your life story?
Triggers - April March
(eerrrrrr..)

13. What do you want to be when you grow up?
Over The Rainbow - Jane Monheit
(it's 'where', actually..)

14. What will they play at your funeral?
Primavera - Tim Maia
(wookeeeiii!!)

15. What will you dance to at your wedding?
What Become of the Likely Lads - The Libertines
(LOL!!!)

16. What do you think when you see the person you like?
Come On! Swing All Stars - YMCK
(no comment ;) )

17. What is your hobby/interest?
Waltz in C -Sharp Minor - Fryderyck Chopin
(ck ck ck..)

18. What is your biggest secret?
The Henney Buggy Band - Sufjan Stevens

19. What's the worst thing that could happen?
Out of Tears - The Rolling Stones
;)

20. What makes you cry?
Paecherine Rag - Scott Joplin

21.What makes you laugh?
Rum and Coca Cola - The Andrews Sisters & Vic Schoen
(again, no comment.. *LOL*)

22. What is the one thing you regret?
Playground Games - Tim Juke
(hihihi..)

23. Will you ever get married?

Don't Tell Me It's Over - Michael Bolton
(yes, DON'T!)

24. What scares you most?
An Affair to Remember - Marc Shaiman
(lalalala.. ;) )

25 What will you post this as?
Dead Passengers - Sondre Lerche


So much fun indeed ;)
and btw, HAPPY 2009 everyone!!!


(Chikita Rosemarie, Jan-8-2009)