Thursday, December 4, 2008

Dalam Temaram


tunggulah hingga temaram

tinggalah kita di bawah kerlingan

si bulan sabit di atas kelam

yang berjaga sembari berangan

di balik lindungan awan malam


rumput yang basah oleh lembabnya cuaca

curah hujan tinggi yang belum berasa

di pinggirnya kita yang masih bernyawa

menunggu temaram hingga lupa

bahwa esok ia pun tak kan sirna


biarkan yang di dalam bergetar kencang

seakan dua frekuensinya berkejaran

sembari menarik nafas panjang

diantara dua tak kan menjadi tiran

dalam temaram yang menutup siang


simbol-simbol interaksi berirama

dalam hangat aksen yang menari

makhluk malam berdendang bersama

serasa tarian mereka kan menggugah hati

bersama kunang-kunang yang tiada, bercerita


mengenai makna di balik permakna

tanda di dalam pertanda,

apakah temaram yang mendekati kita

ataukah kita yang mendekati temaram?



(Chikita Rosemarie, Des-3-3008)

No comments: