roti bakar itu kejunya banyak
dan baik teh maupun ovaltine
tak berkurang rasa manisnya
meja di sudut masih semi berdebu
dan derum kendaraan bermotor
masih melintas melewati malam
kita ada di dalam tenda
menjadi satu dengan cahaya redup
yang seakan menggema bersama
kelap kelip lampu jalan
sesekali asap mengepul
bersama api kompor yang terus menyala
roti bakar itu kejunya banyak
sesekali boleh pula pisang bakar
teman kita masih teh dan ovaltine
namun tetap fokus utama pada si keju
lucu karena semestinya keju
hanyalah komplementer dari roti maupun pisang
kita tersenyum riang oleh banyaknya keju
seakan terdapat kausalitas antara senyum dengan keju
bodoh memang,
namun harus kita akui, wahai kawan
analogi yang tercipta darinya
sesuai dengan rutinitas kita hari ini..
(Chikita Rosemarie, Des-5-2008)
1 comment:
saya suka kejuuuuuu...
huahahha..
Post a Comment