Saturday, July 5, 2008

Imperfectly Perfect

kayaknya sindrom 'manusia dari ufuk timur' gw lagi kambuh nih..

dan gw antara sangat senang sekaligus kesal.. mengingat gw lagi enak" tidur, malah kebangun dan malah dapet ide buat ngeblog *sigh!*

anyway, today's blog is about the idea of perfection..


'PERFECT'..

siapa sih yang ga pengen jadi perfect?
i believe most people, or even ALL people are longing to be one..
but as we all know, 'nobody's perfect'


tidak ada data yang jelas mengenai sejak kapan konsepsi tersebut dicetuskan, namun yang jelas konsepsi tersebut secara internal ditanamkan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. percaya atau ga, konsepsi 'nobody's perfect' alias 'tidak ada manusia yang sempurna' itu adalah salah satu konsepsi paling terkenal, dan paling 'timeless' mengingat ia tak pernah berubah.. bahkan ketika bentuk ideal dari 'kesempurnaan' dan 'keindahan' berubah', it stays the same..

yang menarik mengenai konsepsi tersebut, adalah ketika dipikir-pikir secara lebih mendalam, kita akan menemukan suatu bentuk 'kontradiksi', di mana akar permasalahan adalah bukan pada 'tidak ada manusia yang sempurna', melainkan 'manusia yang sekarang belum mencapai kesempurnaan'.

apabila dilihat dari teori Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) yang dikenal dengan paham 'Use and Disuse' (yang sebenarnya dianggap gagal), ia menyatakan sbb* :

1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.

4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.


walaupun teorisasi tersebut ditolak dan para lamarckian 'kalah' oleh para darwinian, namun saya sebagai mahasiswi sosiologi yang sedikit mulai belajar mengenai kajian 'sosiobiologi' menganggap bahwa teori lamarck tersebut tidak sepenuhnya 'nonsense', dan bahkan kajian sosiobiologi sendiri dipelopori juga oleh para lamarckian.

saya jujur saja setuju dengan intisari 'pewarisan dan penyesuaian organ tubuh dengan lingkungan', karena bukankah konsep 'evolusi biologis' dalam antropologi sedikit banyak juga mencetuskan hal tersebut??
namun, yang menurut saya agak rancu adalah 'apakah benar suatu saat manusia (& makhluk hidup lainnya) akan mencapai kesempurnaan seperti dipercaya oleh Lamarck?'

nah, hal inilah yang tidak saya setujui dari teori Lamarck. karena konsep 'kesempurnaan' itu (sekali lagi) adalah hal yang rancu, subyektif, dan secara empiris tidak dapat diidentifikasi.

menurut saya, penyesuaian organ tubuh oleh makhluk hidup itu terjadi dan dilakukan bukan untuk semata-mata mencapai kesempurnaan, melainkan 'untuk mencapai tujuan tertentu'. Jadi, dalam hal ini, konsepsi 'kesempurnaan' pun (kasarnya) dianggap unexist, di mana sesuai dengan konsepsi 'nobody's perfect'.


------------------------------------------------


kalau saya pribadi secara egois tidak begitu percaya bahwa terdapat bentuk kesempurnaan yang valid, dan di lain pihak saya juga tidak 100% pro dengan konsepsi 'nobody's perfect'.

kalau menurut saya, konsepsi tersebut tidak dapat dikatakan 100% tepat, karena secara nyata, manusia sebagai individu memang dapat menjadi 'imperfect' atau 'tidak sempurna' dengan segala ketidakmampuan dan kekurangannya.

dan kalau menurut saya lagi, bukan 'tidak ada manusia yang sempurna' atau 'manusia belum mencapai kesempurnaan', melainkan 'ketidaksempurnaan itulah yang membuat manusia menjadi sempurna'.

kenapa begitu??

nah, pernah kan dengar statement" macam "karena saking baiknya, dia jadi nyebelin.." atau "saking cantiknya, dia malah jadi ngebosenin.."

statement" tersebut merupakan bentuk dari adanya konsepsi mengenai (as a good friend of mine** always says ^_^) Psikologi Terbalik, di mana secara psikologis, hasil dari sesuatu yang 'berlebih' cenderung kontradiktif atau kadang mengalami degradasi.

di situlah konsepsi 'nobody's perfect' menjadi dibenarkan..

bukan karena manusia sebagai ego 'tidak sanggup' untuk melihat 'kesempurnaan', melainkan karena manusia memiliki kemampuan untuk secara alamiah melihat kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan.

hal ini sesuai juga dengan konsepsi saya mengenai 'fake beauty' dan 'authentic beauty', di mana keindahan yang 'sempurna' tersebut hanyalah sebuah hal yang bersifat mitologis/semu.


nah, dari situlah saya menemukan konsepsi 'lucu' mengenai manusia sebagai makhluk yang 'IMPERFECTLY PERFECT',
di mana dengan bangga saya akan menyatakan bahwa;

"sebagai individu saya tidak sempurna, namun justru karena itulah sebagai manusia, saya sempurna.." -CR



---------------------------------------------

*http://organisasi.org/teori_evolusi_jean_baptiste_lamarck_dari_buku_philosophie_zoologique_asal_prancis_dengan_paham_gagal_use_and_disuse_biologi

**masih sama dengan 'my good friend of mine' yang sering disebutkan di postingan" lain ;)


(Chikita Rosemarie, May-16-2008)

No comments: