Saturday, July 5, 2008

Tulisan Seorang Ego

manusia adalah individu
dan individu adalah ego

ketika ia bicara soal ketulusan,
ia bicara omong kosong..

sikap tulus hanya akan berujung pada rasa sakit
sakit yang pedih, namun tak dapat diratap

senyum tulus adalah senyum kecut menahan pahit
pahit yang dipaksakan terasa manis

ya,
itulah yang terjadi ketika ego berusaha tulus mencinta

sia-sia..

karena sesungguhnya tak ada cinta yang tulus..

cinta adalah bentuk egosentrisme yang tak kuat menahan kesendirian..
cinta hanyalah paham belaka, idealis dan utopis..

namun mengapa ego besikeras untuk mencinta?

walau sakit, pedih, perih..
walau terluka sampai hina..
karena dengan sekuat tenaga, mencoba menerima tamparan realita..

realita yang selamanya kan mengolok-olok cinta
mencemooh kebodohan ego yang buta

ego yang dengan bodohnya mengkombinasikan cinta dengan ketulusan..
tanpa menyadari ketulusan hanyalah alibi yang menyokong egonya sendiri..

ego yang ternyata memang memiliki kebutuhan untuk melepaskan kewajibannya berpikir logis..
kebutuhan untuk merasakan dirinya terombang-ambing..
dalam bentuk mencinta, disakiti, menyakiti..
dengan berandai-andai dan berangan-angan..

ya,
sekali lagi dikatakan..

cinta itu egois..
tulus itu omong kosong..

semua itu sifatnya adiktif..
manufaktur..
asli buatan manusia..
manusia yang notabene adalah sang ego..

sang ego,
yang kala ini sedang menatap hamparan putih
mengumandangkan tawa sinis
yang lalu tak lama lagi akan berdiri
dan kembali berkutat dengan cinta bodohnya..
cinta bodoh yang baru saja ia kritisi..
dengan logika sesaatnya, yang ternyata hanya bertahan selama satuan menit..


(Chikita Rosemarie, Mar-18-2008)

No comments: